Sabtu, 11 Juni 2016

Cerpen


 
“CINTA  PADA PANDANGAN PERTAMA”
Banyak yang mengatakan bahwa masa SMA itu masa paling indah. Karena masa tersebut terdapat banyak cerita cinta yang mungkin tak dapat dilupakan.

Apalagi jika didalam masa SMA tersebut terdapat momen-momen indah bersama.
Saat pandangan pertama, jantung iini seakan mau copot. SenyumanMu menembus masuk ke jiwa ragaku.. Namaku Inda,aku bersekolah di SMA KRISTEN YPKPM AMBON tepatnya kelas XII IA 4..
Saat itu aku bangun kesiangan dan terlambat ke sekolah..
“Ya ampuunn.. udah jam 7.. aduh bisa kena marah
nya bu marlissa nich ini ” , kata aku dalam hati sambil berjlari menujuh kelasku. Namun tiba-tiba aku pun bertabrakan dengan seseorang yang membuat aku hampir terjatuh
“ Aduhhhh.!!” Teriakku kepada cowok yang
sepertinya kukenal dan ternyata benar dia adalah Lucky, ia adalah kapten basket yang cukup populer di sekolahku.
Ia lumayan bagus, kulitnya putih dengan hidung yang mancung. Pantas aja banyak cewek di sekolahku yang naksir sama dia.
“Eh,kalo jalan tuh pake mata dong!”,
aku pun angkat bicara kepadanya “maksud kamu apa?, lagian  ini juga salah kamu lari-larian ngak jelas kaya gitu ” balas dia sinis.
Jujur, ucapannya tadi membuat aku semakin marah. Aku tau memang aku yang salah, lari-larian ke tapi itu kan karna aku takut dimarahin bu marlissa. Aku juga sebenarnya malu dengan tindakan ku tadi yang terbilang tidak sopan tapi karena sudah terlanjur, ya sudah aku memberanikan diri untuk menentangnya.
“Yaudah
aku minta maaf ,lagian kamu juga salah jadi kamu juga harus minta maaf pada aku..
maksud kamu apa? Kenapa juga aku harus minta maaf coba, jelas yang salah tuh kamu. Aku lagi jalan nyantai kamu sendiri yang lari-larian trus nabrak aku”. Ucap dia dengan nada marah.
Perkataannya barusan makin membuat aku tambah marah . Kulihat jam di tanganku, tak terasa udah jam 07.15. aduuuuh gawaaatt, gara-gara cowok ini aku jadi makin terlambat ke kelas. Akhirnya aku pun memutuskan untuk segera lekas pergi meninggalkannya dengan muka tanpa rasa bersalah intinya kan aku udah minta maaf.
“dasar aneh, gila!” aku mendengar ucapan itu dari mulutnya “bleeeee…” aku membalasnya dengan menjulurkan lidah ku dan berlari meninggalkannya.
Malam pun tiba, aku merasakan sesuatu pada hatiku, tidak tahu darimana datang rasa ini. sedang kurasakan dalam otakku dengan sosok yang menabrakku tadi. Semakin kucoba untuk melepas memori yang tadi ku alami, justru bayang-bayang itu semakin hadir dalam fikiranku. Kesal dan senang, mungkin itu gambaran suasana yang sedang kurasakan sekarang ini. Hal yang pasti kurasa malam ini adalah beban pikiran ku akan Lucky.
Tiba-tiba lamunan ku terhenti dengan bunyi nada dering di hp mungilku, beberapa hari ini aku selalu diteror. Entah siapa itu, aku tak tahu, aku bertanya pada doriku. Siapa sich yang ngak ada kerjaan tiap malam ganggu aku terus dengan ratusan sms ini.. Hari demi hari sms yang masuk makin membuatku penasaran. Berkali-kali sudah ku bertanya siapa dirinya. Namun, dia hanya menjawab “First Time”. Aku pun bingung sama sekali tidak mengerti apa maksudnya.
Entah berapa lama aku harus menunggu di sini. Hari pun makin sore, namun belum ada juga seseorang yang menghampiriku. Tiba-tiba handphone ku berdering, tanpa pikir panjang, dengan seyakin-yakinnya kujawab.
“halo, ini siapa?” sapaku
“halo”, sapanya balik “cepat Anda menuju ke Rumah Sakit GPM ruang no 2.” Suara berat laki-laki tersebut. Telefonpun terputus sebelum aku hendak membalas.
Aku bingung dengan semua ini. Akhirnya aku pun pergi ke rumah sakit itu. Untungnya letaknya dekat dengan tempatku menunggu. Aku segera berlari menuju pintu rumah sakit. Segera aku menuju ruang no 2, dan kuketuk pintunya. Ternyata apa yang kulihat? Sesosok laki-laki yang tidak kukenal sedang duduk di sebelah seseorang yang terbaring tertutup kain. Kutaksir sekitar 3 tahun usianya diatasku.
Maksudnya apa aku ngak ngerti??
<tanpa nama>
Lo penasaran gue siapa?
<aku>
Yaialah!!!
<tanpa nama>
Temuin aku besok di Lapmer jam 16.00
<aku>
okfikz…
***
Mohon perhatiannya pertandingan basket antar SMA se kota AMBON akan dilaksanakan di Lapangan Merdeka” kata-kata itu kudengar dari speaker sekolah yang ada di kelasku..
“Berarti sekarang dia main dong, moga kamu menang yah Lucky” doa ku dalam hati, kepadanya.
Waktu pun berlalu, Dilapangan, aku melihat rombongan tim basket segera bersiap-siap menuju mobil sekolah pada pukul 09.00 Sepertinya mereka hendak berangkat. Mata ku dan mata Lucky saling menatap. Aku mencoba tersenyum ramah, tapi dia? Memalingkan muka! Ngak masalah itz okey…
Hari ini, hatiku sangat senang, tepat pukul 14.00 aku mendapat berita bahwa sekolahku menang  pertandingan basket. Hari ini pula aku tepat pukul 16.00 akan bertemu dengan pengagum rahasia yang suka menerorku di LAPMER.
“Anda siapa?” tanyaku
“Saya hanya menolong orang ini dan ketika saya tanya siapa keluarganya yang harus dihubungi, dia meminta saya untuk menghubungi seseorang yang bernama “First Time” di kontaknya. Dia juga meminta saya untuk memberikan bungkusan ini untuknya, dan yang aku lihat dia sempat menulis surat juga, untuk Indah katanya.” Jelas pria itu panjang lebar, lalu ia memberikan bungkusan itu padaku dan lekas pergi meninggalkan ruangan itu.
Kini hanya aku dan seseorang yang terbungkus kain di ruangan itu. Aku masih enggan dan tidak berkeinginan untuk membuka kain itu.. Kemudian ku melihat sekotak cokelat ditemani dengan setangkai mawar merah . Sepertinya dia cukup telaten untuk membersihkan mawar itu dari duri-durinya. Lalu kubuka suratnya.
Dear, Indah
Indah, sebenernya tanganku ini tak mampu menahan lagi hasrat buat memberikan bingkisan ini untukmu. Bibir ini tak sanggup untuk ucapkan sebuah kata cinta untukmu. Tapi, apa mungkin aku dapat melakukan semua ini di saat nafas ini tak ada lagi?  Saat mulutku membeku seketika?
Bagaimanapun caranya aku ingin kau menerima bingkisan ini meski dari tangan yang berbeda. Sekali lagi maaf karena aku telah bersembunyi dari perasaanku sendiri.
Maaf pula aku tak dapat menemuimu di tempat yang kujanjikan
Surat itu terjatuh dari tanganku... Seolah mimpi menghampiriku saat kulihat nama yang tertera di bawah tanda tangan itu, Lucky. Bingkisan yang ku genggam pun ikut terjatuh. Ternyata, julukan First Time adalah seseorang yang juga aku sayang. First Time, karena kami pertama bertemu.
Hatiku yang penasaran mencoba mengembalikan nyaliku yang rapuh. Pelan-pelan ku coba membuka kain penutup tersebut. Dan apa kini yang tengah ku lihat? Kulihat dengan jelas paras seorang cowok tepat pada saat bertemu dan bertabrakan di sekolah lalu. Seorang pemain basket terpopuler . Lucky, ya ituLucky. Tak kuasa diri ini menahan tangis yang telah siap untuk ku keluarkan. Seorang yang terbaring kaku di hadapanku ini adalah orang yang sangat kudambakan kehadirannya dalam kehidupanku. Seorang Lucky, yang cuek tapi romantis.
Air mataku masih tak bisa untuk berhenti. , ku lihat disamping meja ada 2 piala yang berdiri tegak diatasnya dan bertuliskan.
“JUARA 1 PERTANDINGAN
BASKET TINGKAT SMA SE-KOTA AMBON” ku tersenyum melihatnya. Dan piala lain disebelahnya bertuliskan. “PEMAIN BASKET TERBAIK”, semakin dalam kini kurasa. Harusnya saat ini, aku dan Lucky berada di Lapmer, bukan di rumah sakit.
Ternyata,
Lucky mengalami kecelakaan saat menuju ke tempat yang dia janjikan kepadaku. Dia mengemudikan sepeda motornya dengan kecepatan yang luar biasa, hingga jiwanya harus berpisah dengan raganya.
Aku beranjak berdiri mengambil surat yang tadi terjatuh. Lalu kuambil pulpen yang tersedia di meja bersebelahan dengan piala tadi. Ku tulis di belakang lembar itu.


“You are my first love



Jumat, 10 Juni 2016

#story1

AKU JUGA CINTA SAMA KAMU
By. Ferinda 

Bulan Juli 2011 aku mendaftarkan diri untuk masuk ke salah satu SMA yang ada di Ambon tepatnya SMA KRISTEN YPKPM bahaza gaulnya itwo SMAKER.

Aku membaca pengumuman yang tertera pada mading dimana pada pengumuman tersebut terdapat nama-nama kami yang sudah dibagikan di kelas masing-masing..
“Wah
kita berdua sekelas kataku pada moren
“Iya,
kita berdua sekelas, hahaa” jawab moren
sementara aku dan moren lagi berbincang-bincang  di sampingku ada seorang cowok, dia juga melihat daftar yang ada di mading yang kami lihat tadi.
“Hey
kamu kelas berapa?” tanya ku untuk memulai pembicaraan
“Aku
di kelas X-6″ jawab dia.
“Perkenalkan nama ku
Indah kalo boleh tau nama mu siapa?” tanya ku lagi
“Nama ku
Renno” jawabnya sambil menunduk.
“Ok, oh iya aku pergi dulu ya
teman aku udah nungguin aku” kataku sambil pergi meninggalkan dia sendiri.
Setelah itu, 1 tahun pun berlalu, tidak terasa kami sudah naik ke kelas 11.
pada bulan
Oktober diadakan PORSENI untuk menyambut HUT sekolah.. semua penampilan seperti biasa, tapi semua mata tertuju kepada 1 sosok, lelaki yang begitu tampan dengan suara yang sangat indah, semua bertepuk tangan untuk nya ketika ia selesai tampil.
wow baquz banqat zich suaranya dan juga lumayan tampan, siapa sih dia, aku pengen kenalan sama dia” seru aku dengan penuh semangat 45..
“Ayo
kita cari kenal sama tuch cowok” jawab moren .
Kami pun mendekatinya dan tanpa aku sadari dia menyapa ku dulu, alangkah terkejutnya aku ketika tau dia adalah sich Renno, lelaki yang setahun lalu berada di sampingku ketika melihat daftar penentuan kelas.
Indahkan” seru dia kepadaku.
“Iya, kamu
Renno kan yang dulu kalo nqak zalah kamu dapat kelaz X-6?” Jawab ku yang masih sedikit terkejut.
iyaiya, hehee gimana bagus ngak penampilan ku tadi?” tanya dia kepadaku
“Bagus
banqat renno suara kamu merdu bangat , hehee.” Jawab ku yang agak sedikit malu malu.
“Oh iya
Indah, beberapa hari ini aku lagi belajar buat cerpen , kamu mau baca gak?” tanya dia
“Oh tentu dong
aku zanqat zenang membaca cerpen, nanti di kasih aja ke aku kalo udah selesai cerpennya” seru ku kepadanya.
Bulan Oktober 2012, sekolah ku mengadakan Retreat Bersama khusus kelas 11 yang diadakan tiap tahun, aku berangkat bersama moren dan teman-teman lainnya.
Kami begitu senang karena kami bisa berefresing. sesampai di tempat tujuan, kami pun dibagikan sebuah buku kecil, dan di buku itu ada pembagian tim untuk retreat , dan aku mencari nama ku, sunggu aku sangat terkejut ketika aku berada di tim yang sama dengan renno.
2 hari telah dilewati, dan tibalah saat yang dinanti-nantikan oleh semua murid, yaitu Dancer, semua murid sangat bahagia termasuk aku.
Kami semua sangat menikmati dancer yang dibawahkan oleh teman-teman kami dari kelas XI-IPS 3 yang adalah kelas Renno..
Selesai denqan keqiatan dancer  dilanjutin dengan keqiatan outbond  semacam keqiatan menjelajah dimana tim ku berangkat pada pukul 16:40 WIT, tim ku pun berjalan menyusuri Hutan dan melewati sungai, tapi entah kenapa tiba-tiba aku menghilang di antara tim ku, aku pun bingung, aku melihat jam tangan ku menunjukan pukul 18:57 WIT , dan ini pertanda hari sudah mulai gelap, aku pun terus berjalan berharap menemukan seseorang yang dapat menolongku dan ternyata benar aku melihat sosok seorang lelaki dan yanq lebih membuatku terkejut ia adalah Renno. Tanpa menunggu lama aku segera memanggilnya.
“renno” teriak ku dengan kencang
Dia pun mendengarku, dan dia berlari ke arahku tapi ada yang aneh karena dia langsung memelukku.
“Ada apa indah. Kenapa kamu menangis?” tanya renno sambil memelukku
“Aku takut, renno. Aku terpisah dari timku” jawabku sambil nangis..
“Tenang Indah, jangan takut kamu tidak zendiri aku akan menjagamu, ayo kita cari rombongan lain dan segera pulang.” jawab renno kepadaku..
Kami pun menyusuri hutan tersebut, tapi ngak satu pun kami temukan tim lain ataupun jalan keluar dari hutan belantara ini. Jam tangan ku menunjukan pukul 21:02.
“renno aku takut” kata aku sambil memegang tangan renno.
“Tenang indah, aku ada di sini untukmu” dengan spontan sich reno memegang tanganku dengan kencang seakan tak mau lepas…
“indah aku suka sama kamu” tiba-tiba Renno mengucapkan kata yang tidak aku sangka.
Mendengar semua itu aku hanya bisa diam tak berani berkata-kata.
Tiba-tiba ada suara yang meneriakkan nama kami berdua.
“ itu pasti guru guru yang
sedang mencari kita indah, ayo ke sana” kata renno sambil menarik tanganku.
Tibalah kami untuk pulang semua murid sangat senang dengan porseni ini.
Waktu pun berlalu tiba saatnya untuk masuk sekolah seperti biasa.
Tapi aku masih saja memikirkan apa yang dikatakan renno kemarin.
Sebenanrya aku juga Menyukai dia, tapi aku takut mengungkapkannya tapi setelah aku mendiamkan diri waktu itu, apakah dia masih mau menerima aku kembali?
hal itu terus ada dalam pikiran ku selama pelajaran.
Bel pun berbunyi,saya pun keluar dari kelas untuk ke kantin sekalian menenangkan fikiranku yang tak menentu ini.
Saat kakiku melangkah dan sampai didepan pintu aku sangat terkejut di depan pintu sudah ada renno,fikiranku mulai melayang kemana-mana..
Indah ayo ikut aku (renno menarik jemari tanganku)
i….i…iaiaia…(aku pun mengikuti renno)
Ternyata renno mengajakku ke sebuah taman di belakang sekolah..
Jantungku mulai berdebar seperti sedang terkena penyakit jantungan ajaa…
Tanpa ragu” dan percaya diri aku membuka mulut dan bertanya ngapain aku di ajak kemari renno….
“Jujur, waktu pertama kali bertemu dengan mu, kamu memang kelihatan seperti wanita yang biasa-biasa saja, tapi dari kesederhanaanmu membuat aku mulai ada rasa suka denganmu tapi aku tidak berani untuk mengatakannya tapi saat kita berada di hutan berdua aku sudah tidak bisa menahan rasa ini sendiri Aku mencintaimu Indah” kata renno kepadaku.
Rennoaku pun memeluknya.
“Aku juga menyukaimu waktu pertama kali bertemu,
tapi aku malu juga untuk mengatakannya kepadamu aku takut di bilang cewek ngak tau diri dan aku takut ditolak sama kamu renno,,,
Aku sangat senang waktu itu kita tersesat bersama, kalo tidak ada kamu waktu itu mungkin aku sudah putus asa dan mungkin saja aku udah di makan binatang buas dihutan sana, aku sangat mencintaimu” Kataku sambil memeluk renno dengan erat..
“Kalo gitu
Indah, kamu mau ngak jadi pacarku?” tanya renno kepadaku
“Aku mau
Renno” kataku dengan penuh semangat..
Akhirnya aku dan renno pun jadian,,hari-hari kita lalui berzama baik suka maupun duka aku sangat senang begitupun dengan renno..
Pertemuan yang tak terduga membawa aku dan renno pada sebuah rasa yang sama yaitu RASA CINTA..
#Tamat.
#Hal terindah dan terbaik di dunia ini tidak dapat dilihat atau disentuh, tetapi dapat dirasakan jauh di dalam hati kita.
#Hal terindah dan terbaik di dunia ini tidak dapat dilihat atau disentuh, tetapi dapat dirasakan jauh di dalam hati kita