“CINTA PADA PANDANGAN PERTAMA”
Banyak yang mengatakan bahwa masa SMA itu masa paling indah. Karena masa tersebut terdapat banyak cerita cinta yang mungkin tak dapat dilupakan.
Apalagi jika didalam masa SMA tersebut terdapat momen-momen indah bersama.
Saat pandangan
pertama, jantung iini seakan mau copot. SenyumanMu menembus masuk ke jiwa ragaku.. Namaku Inda,aku bersekolah di SMA KRISTEN YPKPM AMBON tepatnya kelas XII IA 4..
Saat itu aku bangun kesiangan dan terlambat ke sekolah..
“Ya ampuunn.. udah jam 7.. aduh bisa kena marahnya bu marlissa nich ini ” , kata aku dalam hati sambil berjlari menujuh kelasku. Namun tiba-tiba aku pun bertabrakan dengan seseorang yang membuat aku hampir terjatuh
“ Aduhhhh.!!” Teriakku kepada cowok yang sepertinya kukenal dan ternyata benar dia adalah Lucky, ia adalah kapten basket yang cukup populer di sekolahku.
Ia lumayan bagus, kulitnya putih dengan hidung yang mancung. Pantas aja banyak cewek di sekolahku yang naksir sama dia.
“Eh,kalo jalan tuh pake mata dong!”,aku pun angkat bicara kepadanya “maksud kamu apa?, lagian ini juga salah kamu lari-larian ngak jelas kaya gitu ” balas dia sinis.
“Ya ampuunn.. udah jam 7.. aduh bisa kena marahnya bu marlissa nich ini ” , kata aku dalam hati sambil berjlari menujuh kelasku. Namun tiba-tiba aku pun bertabrakan dengan seseorang yang membuat aku hampir terjatuh
“ Aduhhhh.!!” Teriakku kepada cowok yang sepertinya kukenal dan ternyata benar dia adalah Lucky, ia adalah kapten basket yang cukup populer di sekolahku.
Ia lumayan bagus, kulitnya putih dengan hidung yang mancung. Pantas aja banyak cewek di sekolahku yang naksir sama dia.
“Eh,kalo jalan tuh pake mata dong!”,aku pun angkat bicara kepadanya “maksud kamu apa?, lagian ini juga salah kamu lari-larian ngak jelas kaya gitu ” balas dia sinis.
Jujur,
ucapannya tadi membuat aku semakin marah. Aku tau memang aku
yang salah, lari-larian ke tapi itu kan karna aku takut dimarahin bu marlissa. Aku juga sebenarnya
malu dengan tindakan ku tadi yang terbilang tidak sopan tapi karena sudah
terlanjur, ya sudah aku memberanikan diri untuk menentangnya.
“Yaudah aku minta maaf ,lagian kamu juga salah jadi kamu juga harus minta maaf pada aku..
“maksud kamu apa? Kenapa juga aku harus minta maaf coba, jelas yang salah tuh kamu. Aku lagi jalan nyantai kamu sendiri yang lari-larian trus nabrak aku”. Ucap dia dengan nada marah.
“Yaudah aku minta maaf ,lagian kamu juga salah jadi kamu juga harus minta maaf pada aku..
“maksud kamu apa? Kenapa juga aku harus minta maaf coba, jelas yang salah tuh kamu. Aku lagi jalan nyantai kamu sendiri yang lari-larian trus nabrak aku”. Ucap dia dengan nada marah.
Perkataannya
barusan makin membuat aku tambah marah . Kulihat jam di
tanganku, tak terasa udah jam 07.15. aduuuuh gawaaatt, gara-gara cowok ini aku jadi makin terlambat ke kelas. Akhirnya aku pun
memutuskan untuk segera lekas pergi meninggalkannya dengan muka tanpa rasa bersalah intinya kan aku udah minta maaf.
“dasar aneh, gila!” aku mendengar ucapan itu dari mulutnya “bleeeee…” aku membalasnya dengan menjulurkan lidah ku dan berlari meninggalkannya.
“dasar aneh, gila!” aku mendengar ucapan itu dari mulutnya “bleeeee…” aku membalasnya dengan menjulurkan lidah ku dan berlari meninggalkannya.
Malam pun tiba, aku merasakan sesuatu pada hatiku, tidak tahu darimana datang rasa ini. sedang kurasakan dalam
otakku dengan sosok yang menabrakku
tadi. Semakin kucoba untuk melepas memori yang tadi ku alami, justru
bayang-bayang itu semakin hadir dalam fikiranku. Kesal dan senang, mungkin itu gambaran suasana yang sedang kurasakan sekarang ini. Hal yang pasti kurasa
malam ini adalah beban pikiran ku akan Lucky.
Tiba-tiba lamunan ku terhenti dengan bunyi nada dering di hp mungilku, beberapa hari ini aku selalu diteror. Entah siapa itu, aku tak tahu, aku bertanya pada doriku. Siapa sich yang ngak ada kerjaan tiap malam ganggu aku terus dengan ratusan sms
ini.. Hari demi hari sms yang masuk makin membuatku penasaran. Berkali-kali
sudah ku bertanya siapa dirinya. Namun, dia hanya menjawab “First Time”. Aku
pun bingung sama sekali tidak mengerti apa maksudnya.
Entah
berapa lama aku harus menunggu di sini. Hari
pun makin sore, namun belum ada juga seseorang yang menghampiriku. Tiba-tiba handphone ku
berdering, tanpa pikir panjang, dengan seyakin-yakinnya kujawab.
“halo, ini siapa?” sapaku
“halo”, sapanya balik “cepat Anda menuju ke Rumah Sakit GPM ruang no 2.” Suara berat laki-laki tersebut. Telefonpun terputus sebelum aku hendak membalas.
“halo, ini siapa?” sapaku
“halo”, sapanya balik “cepat Anda menuju ke Rumah Sakit GPM ruang no 2.” Suara berat laki-laki tersebut. Telefonpun terputus sebelum aku hendak membalas.
Aku bingung dengan semua ini. Akhirnya aku pun pergi ke rumah sakit itu.
Untungnya letaknya dekat dengan tempatku menunggu. Aku segera berlari menuju
pintu rumah sakit. Segera aku menuju ruang no 2, dan kuketuk pintunya. Ternyata apa yang
kulihat? Sesosok laki-laki yang tidak kukenal sedang duduk di sebelah seseorang
yang terbaring tertutup kain. Kutaksir sekitar 3 tahun usianya diatasku.
Maksudnya apa aku ngak ngerti??
<tanpa nama>
Lo penasaran gue siapa?
<aku>
Yaialah!!!
<tanpa nama>
Temuin aku besok di Lapmer jam 16.00
<aku>
okfikz…
***
<tanpa nama>
Lo penasaran gue siapa?
<aku>
Yaialah!!!
<tanpa nama>
Temuin aku besok di Lapmer jam 16.00
<aku>
okfikz…
***
Mohon perhatiannya pertandingan basket antar SMA se kota AMBON akan dilaksanakan di Lapangan Merdeka” kata-kata itu kudengar
dari speaker sekolah yang ada di kelasku..
“Berarti sekarang dia main dong, moga kamu menang yah Lucky” doa ku dalam hati, kepadanya.
Waktu pun berlalu, Dilapangan, aku melihat rombongan tim basket segera bersiap-siap menuju mobil sekolah pada pukul 09.00 Sepertinya mereka hendak berangkat. Mata ku dan mata Lucky saling menatap. Aku mencoba tersenyum ramah, tapi dia? Memalingkan muka! Ngak masalah itz okey…
Hari ini, hatiku sangat senang, tepat pukul 14.00 aku mendapat berita bahwa sekolahku menang pertandingan basket. Hari ini pula aku tepat pukul 16.00 akan bertemu dengan pengagum rahasia yang suka menerorku di LAPMER.
“Berarti sekarang dia main dong, moga kamu menang yah Lucky” doa ku dalam hati, kepadanya.
Waktu pun berlalu, Dilapangan, aku melihat rombongan tim basket segera bersiap-siap menuju mobil sekolah pada pukul 09.00 Sepertinya mereka hendak berangkat. Mata ku dan mata Lucky saling menatap. Aku mencoba tersenyum ramah, tapi dia? Memalingkan muka! Ngak masalah itz okey…
Hari ini, hatiku sangat senang, tepat pukul 14.00 aku mendapat berita bahwa sekolahku menang pertandingan basket. Hari ini pula aku tepat pukul 16.00 akan bertemu dengan pengagum rahasia yang suka menerorku di LAPMER.
“Anda
siapa?” tanyaku
“Saya hanya menolong orang ini dan ketika saya tanya siapa keluarganya yang harus dihubungi, dia meminta saya untuk menghubungi seseorang yang bernama “First Time” di kontaknya. Dia juga meminta saya untuk memberikan bungkusan ini untuknya, dan yang aku lihat dia sempat menulis surat juga, untuk Indah katanya.” Jelas pria itu panjang lebar, lalu ia memberikan bungkusan itu padaku dan lekas pergi meninggalkan ruangan itu.
Kini hanya aku dan seseorang yang terbungkus kain di ruangan itu. Aku masih enggan dan tidak berkeinginan untuk membuka kain itu.. Kemudian ku melihat sekotak cokelat ditemani dengan setangkai mawar merah . Sepertinya dia cukup telaten untuk membersihkan mawar itu dari duri-durinya. Lalu kubuka suratnya.
“Saya hanya menolong orang ini dan ketika saya tanya siapa keluarganya yang harus dihubungi, dia meminta saya untuk menghubungi seseorang yang bernama “First Time” di kontaknya. Dia juga meminta saya untuk memberikan bungkusan ini untuknya, dan yang aku lihat dia sempat menulis surat juga, untuk Indah katanya.” Jelas pria itu panjang lebar, lalu ia memberikan bungkusan itu padaku dan lekas pergi meninggalkan ruangan itu.
Kini hanya aku dan seseorang yang terbungkus kain di ruangan itu. Aku masih enggan dan tidak berkeinginan untuk membuka kain itu.. Kemudian ku melihat sekotak cokelat ditemani dengan setangkai mawar merah . Sepertinya dia cukup telaten untuk membersihkan mawar itu dari duri-durinya. Lalu kubuka suratnya.
Dear,
Indah
Indah, sebenernya tanganku ini tak mampu menahan lagi hasrat buat memberikan bingkisan ini untukmu. Bibir ini tak sanggup untuk ucapkan sebuah kata cinta untukmu. Tapi, apa mungkin aku dapat melakukan semua ini di saat nafas ini tak ada lagi? Saat mulutku membeku seketika?
Bagaimanapun caranya aku ingin kau menerima bingkisan ini meski dari tangan yang berbeda. Sekali lagi maaf karena aku telah bersembunyi dari perasaanku sendiri.
Maaf pula aku tak dapat menemuimu di tempat yang kujanjikan
Indah, sebenernya tanganku ini tak mampu menahan lagi hasrat buat memberikan bingkisan ini untukmu. Bibir ini tak sanggup untuk ucapkan sebuah kata cinta untukmu. Tapi, apa mungkin aku dapat melakukan semua ini di saat nafas ini tak ada lagi? Saat mulutku membeku seketika?
Bagaimanapun caranya aku ingin kau menerima bingkisan ini meski dari tangan yang berbeda. Sekali lagi maaf karena aku telah bersembunyi dari perasaanku sendiri.
Maaf pula aku tak dapat menemuimu di tempat yang kujanjikan
Surat itu terjatuh dari tanganku... Seolah mimpi
menghampiriku saat kulihat nama yang tertera di bawah tanda tangan itu, Lucky. Bingkisan yang ku
genggam pun ikut terjatuh. Ternyata, julukan First Time adalah seseorang yang
juga aku sayang. First Time, karena kami pertama bertemu.
Hatiku yang penasaran mencoba mengembalikan nyaliku yang rapuh. Pelan-pelan ku coba membuka kain penutup tersebut. Dan apa kini yang tengah ku lihat? Kulihat dengan jelas paras seorang cowok tepat pada saat bertemu dan bertabrakan di sekolah lalu. Seorang pemain basket terpopuler . Lucky, ya ituLucky. Tak kuasa diri ini menahan tangis yang telah siap untuk ku keluarkan. Seorang yang terbaring kaku di hadapanku ini adalah orang yang sangat kudambakan kehadirannya dalam kehidupanku. Seorang Lucky, yang cuek tapi romantis.
Hatiku yang penasaran mencoba mengembalikan nyaliku yang rapuh. Pelan-pelan ku coba membuka kain penutup tersebut. Dan apa kini yang tengah ku lihat? Kulihat dengan jelas paras seorang cowok tepat pada saat bertemu dan bertabrakan di sekolah lalu. Seorang pemain basket terpopuler . Lucky, ya ituLucky. Tak kuasa diri ini menahan tangis yang telah siap untuk ku keluarkan. Seorang yang terbaring kaku di hadapanku ini adalah orang yang sangat kudambakan kehadirannya dalam kehidupanku. Seorang Lucky, yang cuek tapi romantis.
Air mataku masih tak bisa
untuk berhenti. , ku lihat disamping meja ada 2 piala yang berdiri tegak diatasnya
dan bertuliskan.
“JUARA 1 PERTANDINGAN BASKET TINGKAT SMA SE-KOTA AMBON” ku tersenyum melihatnya. Dan piala lain disebelahnya bertuliskan. “PEMAIN BASKET TERBAIK”, semakin dalam kini kurasa. Harusnya saat ini, aku dan Lucky berada di Lapmer, bukan di rumah sakit.
Ternyata, Lucky mengalami kecelakaan saat menuju ke tempat yang dia janjikan kepadaku. Dia mengemudikan sepeda motornya dengan kecepatan yang luar biasa, hingga jiwanya harus berpisah dengan raganya.
Aku beranjak berdiri mengambil surat yang tadi terjatuh. Lalu kuambil pulpen yang tersedia di meja bersebelahan dengan piala tadi. Ku tulis di belakang lembar itu.
“You are my first love”
“JUARA 1 PERTANDINGAN BASKET TINGKAT SMA SE-KOTA AMBON” ku tersenyum melihatnya. Dan piala lain disebelahnya bertuliskan. “PEMAIN BASKET TERBAIK”, semakin dalam kini kurasa. Harusnya saat ini, aku dan Lucky berada di Lapmer, bukan di rumah sakit.
Ternyata, Lucky mengalami kecelakaan saat menuju ke tempat yang dia janjikan kepadaku. Dia mengemudikan sepeda motornya dengan kecepatan yang luar biasa, hingga jiwanya harus berpisah dengan raganya.
Aku beranjak berdiri mengambil surat yang tadi terjatuh. Lalu kuambil pulpen yang tersedia di meja bersebelahan dengan piala tadi. Ku tulis di belakang lembar itu.
“You are my first love”